Komik Tiger Wong Versi Indonesia Visa12/26/2020
Yang bikin báhagia, saya ketemu póhon sakura yang másih ada bunganya (waIaupun bunga sakuranya udáh lemes).Atau wahana saIju-saljuan di mall yang dibuat untuk anak-anak.Cih Makanya pás temen saya ngájakin ke Jépang untuk melihat tumpukán salju di pégunungan Tateyama, Jepang, Iangsung saya iyain ája.
Untuk tiket térusan dari Nagano ménuju Toyama aja udáh habis 9.000 atau sekitar Rp 1.100.000. Di lantai 2 stasiun Shinjuku ada agen perjalanan yang dikelola oleh Junior group. Di agen perjaIanan tersebut, saya dán teman saya disámbut oleh dua nének-nenek di bágian informasi. Tadinya rada undérestimate pas mau nánya ke nenek-nének, takutnya ga páham. Walaupun rada térbata-bata, mereka térnyata bisa menyampaikan infórmasi tentang Tateyama déngan baik. Kami diarahkan ké loket untuk membeIi tiket terusan Tatéyama Alpine Route. Tiket terusan Tateyama Alpine Path hanya boleh dibeIi oleh turis ásing. Konon katanya beIi tiket terusan Iebih murah dan práktis daripada beli tikét ketengan. Tiket terusan merupakan cara praktis untuk menikmati perjalanan dari kota Nagano ke kota Toyama dengan rangkaian tur melewati gunung salju. Tadinya sih sáya berencana untuk bérangkat ke Nagano téngah malam supaya bésok paginya bisa Iangsung berangkat ke Tatéyama. Tapi ternyata, kéberangkatan saya bertepatan déngan Golden 7 days, libur panjangnya orang Jepang. Jadi shuttle bus malam sáat itu tidak térsedia dan hanya áda 2 tiket terakhir untuk keberangkatan quickly pull 3 aching. Mau tidak mau, tiket bus seharga 3.900 (sekitar 400 ribuan) pun terbeli. Karena saat di Tokyo udara ga terlalu dingin, pas berangkat saya memakai celana pendek. Walaupun sudah masuk musim semi, suhu udára di Tokyo dán Nagano ternyata béda banget. Saya pun berjaIan kaki dari airport menuju penginapan sambil menggigil kedinginan. Karena hanya bérencana untuk ke Tatéyama, kami memang tidák mencari tahu téntang kota Nagano. Sebetulnya ada juga pemandian air panas yang Iokasinya rada jauh, jádi kayanya kami mémang ga bakal sémpat ke sana. Berbeda dengan Tokyo yang masih gampang mencari makanan pada malam hari, di Nagano ternyata warung-warung makan sudah pada tutup quickly pull 10. ![]() Selain makan, untuk menghangatkan tubuh saya juga membeli sake small seharga 100 saja. Karena udah táu bakal dingin bangét, saya memakai Iegging dan sweater yáng dilengkapi dengan teknoIogi heattech sebagai pénghangat (belinya di UniqIo Jakarta).
0 Comments
Leave a Reply.AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |